Subscribe Us

header ads

Masalah Relationship Bisa Menjadi Penyebab Psikosomatis

Penyebab psikosomatis bisa saja menjadi sangat beragam, namun ada baiknya kita perhatikan sebelum berlanjut menjadi masalah yang serius.

Ilustrasi*
Penyakit masa kini yang sering sekali dialami oleh orang orang saat ini adalah psikosomatisPenyebab psikosomatis ini sendiri bisa saja beragam, salah satunya adalah relationship. Apakah itu masalah relationship dalam berhubungan dengan pasangan, keluarga, teman, dan lainnya. Sebelumnya mari kita kenali apakah psikosomatis itu sehingga dapat mengganggu di dalam kehidupan kita.

Penyebab psikosomatis bisa saja beragam, dan ini semua 
bergantung dari pengalaman masing masing orang 
dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Psikosomatis adalah gejala yang dialami seseorang seakan mereka mengalami penyakit di bagian tubuh tertentu. Namun setelah dilakukan pengecekan secara medis tidak terdapat kelainan di daerah tubuh yang dirasakan. Gejala psikosomatis pun bisa sangat beragam, seperti rasa gatal, rasa sakit atau mual di perut, sesak nafas, bagian tubuh gemetar, dan lain lain. Dan jika seseorang telah mengalami gejala psikosamatis, biasanya mereka melakukan “wisata terapi” yaitu melakukan upaya pengecekan dan pengobatan yang dimana tetap saja sebenarnya tidak memiliki kelainan tertentu pada bagian tubuh. Dan akhirnya membuat mereka semakin “terperangkap” untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kelainan di bagian tubuh tersebut. Pedahal masalah yang sebenarnya berasal dari pikiran dan tingkat stress yang dimiliki yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk beradaptasi, sehingga menimbulkan sensasi sensasi tertentu.
Masalah Ralationship Menjadi Penyebab Psikosomatis
Salah satu penyebab yang paling sering ditemui yang mengakibatkan munculnya psikosomatis adalah masalah relationship. Di Klinik Hipnoterapi kami, yang menjadi penyebab psikosomatis pada klien setelah ditangani kebanyakan berasal dari relationship. Ada yang bermasalah dengan keluarga, pasangan, maupun orang sekitar yang dimana masalah ini sangat menyita pikiran. Adapun hal hal yang menjadi penyebab munculnya psikosomatis yang dikarenakan masalah relationship sebagai berikut.
  • Memendam perasaan terlalu dalam. Boleh saja kita memendam rasa kesal, marah, sebal, dan emosi lainnya. Tetapi jika perasaan ini terus terusan dipendam dan dibiarkan, maka bisa saja hal ini akan berpotensi untuk menjadi luka batin. Sehingga dengan terjadi luka batin, maka emosi ini akan memengaruhi pikiran dan pikiran akan memengaruhi kesehatan tubuh.
  • Tidak berani mengungkapkan apa yang ada di pikiran. Kadang kita memiliki sebuah keinginan, namun apa daya jika tidak ada keberanian untuk mengungkapkan apa yang diinginkan dan semua ini hanya akan berada di dalam pikiran saja. Rasa penasaran dan keinginan yang tidak terungkap ini bisa saja menghantui dan menyebabkan psikosomatismuncul.
  • Sering merasa sendiri karena merasa kurang diperhatikan. Ketika seseorang masuk ke dalam fase “feel alone” dimana seolah dia hidup sendiri di dunia ini sendirian, walaupun ada pasanagan, keluarga dan teman namun tetap saja merasa sendiri dalam sehari hari karena merasa kurang diperhatikan. Karena kesendirian yang dirasakan inilah pikiran mulai kreatif untuk merancang berbagai “skenario negatif” yang mengakibatkan kecemasan, ketakutan, dan akhirnya menjadi penyebab psikosomatis.
  • Terlalu sensitif dengan hal kecil. Memiliki sifat sensitif tidak selamanya buruk, namun jika rasa sensitif ini terlalu over tentu saja ini akan membawa masalah bagi kita. Over sensitif akan mengakibatkan munculnya beragam asumsi di dalam pikiran yang mana asumsi ini cenderung negatif. Semakin sering hal ini terjadi tentu saja akan menjadi beban di pikiran dan menjadi penyebab psikosomatis muncul.
Dari beberapa hal di atas merupakan hasil terapi yang dilakukan di Klinik Hipnoterapi kami dalam sesi sesi yang dijalankan oleh klien klien kami. Tentu saja setiap orang bisa saja mengalami psikosomatis dan dikarenakan oleh masalah yang berbeda. Di Klinik Hipnoterapi kami pun pernah menaganani klien dengan penyebab psikosomatis yang berbeda. Hal ini bisa terjadi karena pengalaman masing masing orang unik dan beragam. Cermati dan segera lakukan penanganan jika memang didapati mengalami psikosomatis. Jangan sampai hal ini membawa dampak yang kurang baik di kemudian hari nanti.